05 Oktober 2008

Sadar

Cara paling mudah untuk merasa khusyu adalah sadar dan konsentrasi. Sadar bahwa kita sedang takbir, sedang berdiri tegak, sedang rukuk, sujud, duduk. Dan konsentrasi adalah konsentrasi pada apa yang sedang kita baca. Merasakan bacaan2 indah..

Harus Khusyu'


Mungkin ini cara lain untuk "memaksa" untuk meraih kekhusyuan. Dalam Al-Quran surat Al Ma'uun telah dijelaskan bahwa "Celakalah orang2 yang sholat. Yaitu orang2 yang lalai dari sholatnya". Banyak makna dari "orang2 yang lalai". Mungkin orang yang tidak melaksanakan sholat(sengaja melalaikan sholat), bisa juga orang yang tidak pernah meninggalkan sholat namun selalu saja melanggar larangan ALLAH. Dan bisa juga orang yang lalai dalam sholatnya, maksudnya ketika sholat dia lalai untuk mengingat ALLAH. Wallahualam. Dari sini kita bisa ancam diri kita bahwa kita termasuk orang2 yang celaka apabila dalam sholat yang kita lakukan saat itu kita tidak mengingat ALLAH, sehingga mau tidak mau kita akan memaksa diri kita untuk khusyu. Semoga....

04 Mei 2008

Bersyukur dalam Sholat

bersyukurlah kita karena masih dikarunia Allah keinginan dan kemampuan menjalankan sholat. Karena tanpa rahmatnya kita tidak akan memiliki keinginan dan niat yang sungguh2 dalam menjalankan sholat. Bawalah perasaan penuh syukur itu kedalam sholat dan bersabarlah.. insya Allah, Allah akan menambah nikmat kita dalam sholat

03 Februari 2008

Lelaki dari-Nya


Dua tahun telah cukup tuk tangisi kerapuhan cintanya. Air mataku telah bercucuran mengental membatu kristal. Kemudian bayangan wajah lelaki mengendap di dasar hati. 21 Mei 2005, cinta mewah itu kembali terukir. Waktu berjalan iringi kedalaman jiwa seperti makhluk bernyawa. Dan kisah sedih itupun seperti hati yang berserakan, kisah bahagia itu seperti nyanyian yang menerobos lautan bebas. Sabar dan sabar aku kehausan. Aku mencintaimu!!! ya.. aku mencintaimu. Jangan sakiti aku lagi. Rasanya keras dan tersedak aku menelan ludah. Kehidupan itu sebuah pilihan, dan biarkan aku memilih. Biarkan kuikuti kedewasaanku untuk menjadi bijaksana. 4 November '07, langkah awal aku menerima dia untuk menikahiku dan hari ini.. adalah hari-hari yang telah ditentukan untukku bertemu dengan sahabat jiwaku, bersatu dengannnya,memeluknya dalam pelukan panjang yang suci....

    Evi Yusnita
I love u.. Akhmadi


                              Akad Nikah      : Jum'at, 04 April 2008

                              Waktu/ Tempat : Masjid Al amin, Dukuh Kupang, Surabaya




Download peta lokasi Surabaya

01 Januari 2008

Kecuali ada rindu silahkan Meneteskan Air Mata

     Tulisan ini sudah lama, namun membacanya tetap saja indah walaupun berulang, bagi yang tidak mampu meneteskan air mata kerinduan, tangisilah diri anda karena tidak bisa menangis.

     Suatu malam, jauh sepeninggal Rasulullah, Bilal bin Rabbah, salah seorang sahabat utama, bermimpi dalam tidurnya. Dalam mimpinya itu, Bilal bertemu dengan Rasulullah."Bilal, sudah lama kita berpisah, aku rindu sekali kepadamu," demikianRasulullah berkata dalam mimpi Bilal. "Ya, Rasulullah, aku pun sudah teramat rindu ingin bertemu dan mencium harum aroma tubuhmu," kata Bilal masih dalam mimpi-nya. Setelah itu, mimpi tersebut berakhir begitu saja. Dan Bilal bangun dari tidurnya dengan hati yang gulana. Ia dirundung rindu. Keesokan harinya, ia menceritakan mimpi tersebut pada salah seorang sahabat lainnya.Seperti udara, kisah mimpi Bilal segera memenuhi ruangan kosong di hampir seluruh penjuru kota Madinah. Tak menunggu senja, hampir seluruh penduduk Madinah tahu, semalam Bilal bermimpi ketemu dengan nabi junjungannya.
Hari itu, Madinah benar-benar terbungkus rasa haru. Kenangan semasa Rasulullah masih bersama mereka kembali hadir, seakan baru kemarin saja Rasulullah tiada. Satu persatu dari mereka sibuk sendiri dengan kenangannya bersama manusia mulia itu. Dan Bilal sama seperti mereka, diharu biru oleh kenangan dengan nabi tercinta.
Menjelang senja, penduduk Madinah seolah bersepakat meminta Bilal mengumandangkan adzan Maghrib jika tiba waktunya. Padahal Bilal sudah cukup lama tidak menjadi muadzin sejak Rasulullah tiada. Seolah, penduduk Madinah ingin menggenapkan kenangannya hari itu dengan mendengar adzan yang dikumandangkan Bilal. Akhirnya, setelah diminta dengan sedikit memaksa, Bilal pun menerima dan bersedia menjadi muadzin kali itu. Senjapun datang mengantar malam, dan Bilal mengumandangkan adzan. Tatkala, suara Bilal terdengar,seketika Madinah seolah tercekat oleh berjuta memori. Tak terasa hampir semua penduduk Madinah meneteskan air mata. "Marhaban ya Rasulullah," bisik salah seorang dari mereka.

     Sebenarnya, ada sebuah kisah yang membuat Bilal menolak untuk mengumandangkan adzan setelah Rasulullah wafat. Waktu itu, beberapa saat setelah malaikat maut menjemput kekasih Allah, Muhammad, Bilal mengumandangkan adzan. Jenazah Rasulullah, belum dimakam-kan. Satu persatu kalimat adzan dikumandangkan sampai pada kalimat, "Asyhadu anna Muhammadarrasulullah." Tangis penduduk Madinah yang mengantar jenazah Rasulullah pecah. Seperti suara guntur yang hendak membelah langit Madinah.Kemudian setelah, Rasulullah telah dimakamkan, Abu Bakar meminta Bilal untuk adzan. "Adzanlah wahai Bilal," perintah Abu Bakar. Dan Bilal menjawab perintah itu, "Jika engkau dulu membe-baskan demi kepentinganmu, maka aku akan mengumandangkan adzan. Tapi jika demi Allah kau dulu membebaskan aku, maka
biarkan aku menentukan pilihanku." "Hanya demi Allah aku membebaskanmu Bilal," kata Abu Bakar. "Maka biarkan aku memilih pilihanku," pinta Bilal. "Sungguh, aku tak ingin adzan untuk seorang pun sepeninggal Rasulullah," lanjut Bilal."Kalau demikian,terserah apa maumu," jawab Abu Bakar.