06 Desember 2007

Perjalanan Sholat (2)

Khusyu yang diperoleh setiap orang dalam sholat tidak sama. Hal tersebut tergantung dari niat seseorang dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menjalankan sholat, komponen utama yang bekerja adalah hati. Konsentrasikan segala kegiatan sholat dalam hati. Masih sering ketika sholat, kita masih ingat segala urusan dunia. Hal tersebut karena kita tidak konsentrasi pada hati kita. Jangan memikirkan apapun saat sholat,termasuk ALLAH (Pusaran Energi Ka'bah, Agus Mustofa) . Semua urusan saat itu ada di hati. Jangan gunakan pikiran kita untuk sholat, gunakan hati, Mengapa? karena kehadiran ALLAH hanya dapat dijangkau dengan hati, yaitu dengan merasakannya. Bagaimana merasakan kehadiran ALLAH? ya dengan cara dilatih. Banyak sekali referensi yang saya peroleh untuk belajar sholat khusyu, baik itu membaca ataupun mendengarkan. Baik dari seorang teman sampai seorang kyai beken. Jika anda mencoba belajar seperti saya mungkin anda akan merasakan sama seperti apa yang saya rasakan. Yaitu, semua orang berbeda pendapat tentang sholat khusyu. Apa yang diungkapkan guru/ustadz atau dari buku2 belum tentu sesuai dengan kemampuan rohani kita, sebab itu semua merupakan pengalaman pribadi masing2 orang dalam menjelajahi sholat, begitu juga pengalaman yang pernah saya alami ini. Belum tentu dapat diterapkan pada orang lain, namun satu hal yang pasti adalah semua dimulai dari niat. Niatkan mulai sekarang untuk belajar menjalani sholat dengan khusyu dan... selamat menikmati perjalanan. Apa yang saya peroleh tersebut ternyata (menurut saya) adalah pengalaman pribadi masing-masing orang dalam belajar menjelajahi sholat. Namun(menurut saya juga) titik temu semuanya sama, yaitu menghadirkan ALLAH dalam sholat,di dalam hati. Salah satu teori yang menarik bagi saya dari banyak referensi tersebut adalah "kalau ingin sholat khusyu, kita harus memperbaiki dulu akhlak kita".Rasulullah pernah bersabda "sholat yang khusyu dapat menjauhkan kita dari perbuatan-perbuatan tercela"(mohon dikoreksi hadistnya). Hal ini sama dengan idiom "duluan mana telur sama ayam?" hal seperti ini tidak akan pernah bisa terjawab. Namun, tidak dengan pernyataan tentang sholat diatas. Duluan mana "akhlak baik apa sholat khusyu". Memang korelasi antara akhlak dan sholat khusyu kuat sekali. Kembali, bagaimana menghadirkan ALLAH dalam hati saat sholat? Kita perbanyak dzikir!. Terserah kita mau dzikir apa aja, yang penting dzikir tersebut dapat mengingatkan kita pada ALLAH. Lakukan terus dzikir itu sepanjang kita tidak tertidur atau saat buang hajat besar/kecil. Saat berkendara, menyapu, mengepel, menunggu bus, didalam bis, menunggu teman, dan semua aktifitas, kita barengi dengan dzikir. Utamanya lakukan dzikir dalam hati. Dengan berdzikir mengingat ALLAH, maka dengan sendirinya akhlak kita akan terjaga karena kita selalu merasa diawasi ALLAH. Dengan berdzikir, lama-lama kita akan merasakan kehadiran ALLAH, suatu saat kita akan merasakan sesuatu yang lembut, sejuk dan damai dalam hati. Bahkan karena saking lembutnya, mungkin akan menyebabkan kita meneteskan air mata karena kelembutan Ilahi yang hadir dalam hati untuk pertama kalinya. Nah, hati seperti itulah yang kita bawa dalam sholat. Jadi jangan berhenti wirid dan dzikir. Dan jagalah selalu hati ini dari hal-hal yang dapat mengotorinya, karena yang kita bawa saat sholat untuk menghadap ALLAH hanya hati kita, malu dong kalau bawa hati yang kotor. Hanya hati yang bersih yang dapat merasakan kenikmatan sholat! jadi, kalau ingin sholat kita selalu khusyu, jagalah hati dengan cara mengingat ALLAH terus dan terus selama jantung kita masih berdetak

Tidak ada komentar: